2019 ASEAN-Korea Youth Network Workshop

July 20, 2019

"Sustainable Smart Cities: Molding the Young Pioneers of Smart & Innovative Urban Solutions". Ini merupakan tema dari 2019 ASEAN-Korea Youth Network Workshop yang diselenggarakan oleh ASEAN-Korea Centre (AKC). Tahun ini, workshop digelar di Korea Selatan dan Singapura selama 10 hari pada 8-18 Juli 2019. Dan saya, mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam workshop ini.



Ada total 80 orang partisipan yaitu mahasiswa-i yang sedang menempuh pendidikan s1 hingga s3. Partisipan terbanyak adalah 50 orang peserta ASEAN, di mana 20 orang berasal dari negara masing-masing dan 30 orang sedang menempuh pendidikan di Korea. Selain itu, 26 mahasiswa/i dari Korea, 2 mahasiswa/i dari Jepang, dan 2 mahasiswi dari Cina. Untuk memaksimalkan kegiatan, partisipan dibagi menjadi 10 grup, dengan masing-masing 8 orang di dalam timnya. Setiap tim mendapat misi grup sesuai dengan tema workshop "Smart City".

Lecture
Site Visit


Selama 10 hari, kami mendapat lecture dan waktu diskusi tentang ASEAN, hubungan ASEAN-Korea, smart urban solutions, dan tentunya smart city. Tak lupa, kami mengunjungi lokasi yang berhubungan dengan materi-materi tersebut, seperti Energy Dream Center, Energy Village, Pabrik Pengolahan Sampah, Seoul Expressway Trafic Information Center, Cheonggyecheon Museum. Sedangkan di Singapura, kami mendapat waktu diskusi bersama para Ambassadors. Former Secretary General of ASEAN, Ambassador Keng Yong dan Secretary General of ASEAN-Korea Centre, Ambassador Lee Hyuk.

Group 8 di Mapo Recovery Plant

Menjadi bagian dalam workshop ini, tentunya menjadi kebanggaan sendiri untuk saya. Selain mendapat pengetahuan baru tentang Smart City, saya juga dapat mengenal ASEAN lebih dalam melalui rekan-rekan partisipan lainnya. Teman satu tim saya berasal dari Singapura, Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan Korea Selatan. Kami menamakan diri dengan "BTS - Bus Train Subway" sebagai wujud dari modernisasi dan smart city. Paduan apik nama grup boyband dengan kepanjangan dari technologi. Smart, bukan? hahaha.

Belajar, mengerjakan misi, dan team work, membuat 10 hari kami menjadi lebih dekat satu sama lain. Di akhir acara, kelompok kami mendapat Peringkat 2 atas misi grup "Recap Video Competition". Good job, guys!



Satu hal yang paling tak terlupakan adalah bertemu dengan teman Indonesia lain. Seperti saya, ada dua teman lain yang sedang menempuh pendidikan di Korea dan dua lainnya yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia. Kami mendapat misi untuk mempertunjukkan Indonesia dalam pakaian tradisional. Berawal dari grup WA, bertemu, semakin akrab layaknya keluarga. Kami menyajikan tari Poco-Poco yang sederhana dan dapat dinikmati oleh khalayak umum.

*Saya ucapkan terima kasih untuk Kelompok Tari Tradisional Indonesia (KTTI Seoul) untuk gerakan dan pakaiannya.*

Indonesia Team bersama Secretary General of ASEAN-Korea Centre dan Ibu Ani, perwakilan KBRI Seoul


Mengikuti workshop ini tentunya membukakan banyak pikiran, apalagi bagi saya yang tidak memiliki background engineering ataupun international relations. Hubungan bilateral antara ASEAN-Korea akan semakin berkembang, begitupula dengan Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia juga mulai mencanangkan smart city di beberapa kota. Terlihat sangat jelas pembangunan MRT serta LRT di Jakarta, moda transportasi yang efisien. Tentunya masih banyak lagi hal-hal yang akan dilakukan untuk kemajuan negara.

Tentunya, Smart City harus pula dibarengi dengan "Smart Citizens". Percuma memiliki segudang teknologi kalau penduduknya tidak ikut berkembang. Percuma memiliki smart facilities tapi penduduknya tidak smart. Yang sederhana saja misalnya jangan kayak yang di berita-berita itu, piknik di basement MRT atau makan di dalamnya.

Nah, tinggalkan kebiasaan lama, be discipline and be smart bro!




South Korea-Singapore,
8-18 July 2019

No comments:

Powered by Blogger.