Jelajah Pahawang Lampung
Menghabiskan akhir pekan di Pulau Pahawang, Lampung, melengkapi perjalanan saya mengarungi pulau-pulau sekitar ujung Pulau Jawa. Motivasi untuk menjelajah pulau datang semata-mata karena saya bekerja di Kota Cilegon yang berbatas langsung dengan laut. Tahun 2014 menjadi awal perjalanan hingga kini telah berhasil mengunjungi beberapa destinasi, yaitu Ujung Kulon, Kiluan, Anak Gunung Krakatau, Pulau Tiga, Empat, Lima, dan Pulau Tunda. Kemudian di tahun 2018 ini, saya berkesempatan untuk mendatangi Pulau Pahawang, Lampung.
Ada seorang teman yang pernah berkata, "Kalau mau jalan-jalan itu pasti yang kejadian cuma yang sudah disiapkan satu tahun sebelum atau yang tiba-tiba."
Mungkin benar kali ya? Perjalanan ke Lampung ini tidak saya persiapkan sejak jauh hari. Ajakan datang dari rekan kerja yang sedang merintis bisnis travel and tour-nya. Tanpa ekspektasi apapun, saya dan rekan-rekan kantor menghabiskan akhir pekan dengan Nusa Antara Wisata. Terima kasih telah mengajak saya menjadi bagian dari akhir pekan yang menyenangkan ini!
Mungkin benar kali ya? Perjalanan ke Lampung ini tidak saya persiapkan sejak jauh hari. Ajakan datang dari rekan kerja yang sedang merintis bisnis travel and tour-nya. Tanpa ekspektasi apapun, saya dan rekan-rekan kantor menghabiskan akhir pekan dengan Nusa Antara Wisata. Terima kasih telah mengajak saya menjadi bagian dari akhir pekan yang menyenangkan ini!
Perjalanan menuju Pahawang
Pahawang adalah pulau wisata yang berada di sekitar Lampung, jadi harus menggunakan kapal kecil menuju ke sana. Nah, perjalanan jelajah pulau seperti Pahawang ini biasa dibantu oleh para tour & travel. Kita bisa ikut open trip atau close trip. Tiap trip memiliki harganya masing-masing, tergantung start dari mana, biasanya dimulai dari harga Rp 450.000 ke atas. Jangan kuatir untuk alat snorkeling, karena tiap trip juga bekerja sama dengan peminjaman alat sewa snorkeling.
Jumat tengah malam, kami bertolak dari Pelabuhan Merak naik kapal feri menuju Lampung, yang mengharuskan kami istirahat di dalam kapal. Tenang saja, kapal ferinya sudah bagus kok! Paling tambah 15.000 untuk upgrade bila ingin stay di kelas VVIP.
Sekitar 3 jam, kami melanjutkan perjalanan darat dengan ELF hingga di tiba Dermaga Ketapang. Pagi menyambut, laut di depan mata, baunya menemani kami sarapan. Karena setelah ini akan langsung menuju spot snorkeling, maka kami juga berganti pakaian renang. Dari sini kami naik perahu dan menuju Pulau Kelagian Kecil. Waktunya menikmati pantai dan berfoto asyik. Buat yang udah kebelet nyebur, bisa juga sih. Tapi saya tidak menyarankan untuk snorkeling di area ini.
Jumat tengah malam, kami bertolak dari Pelabuhan Merak naik kapal feri menuju Lampung, yang mengharuskan kami istirahat di dalam kapal. Tenang saja, kapal ferinya sudah bagus kok! Paling tambah 15.000 untuk upgrade bila ingin stay di kelas VVIP.
Sekitar 3 jam, kami melanjutkan perjalanan darat dengan ELF hingga di tiba Dermaga Ketapang. Pagi menyambut, laut di depan mata, baunya menemani kami sarapan. Karena setelah ini akan langsung menuju spot snorkeling, maka kami juga berganti pakaian renang. Dari sini kami naik perahu dan menuju Pulau Kelagian Kecil. Waktunya menikmati pantai dan berfoto asyik. Buat yang udah kebelet nyebur, bisa juga sih. Tapi saya tidak menyarankan untuk snorkeling di area ini.
Ayunan di Kelagian Kecil |
Puas bersantai dan foto-foto asyik di Pulau Kelagian Kecil, perjalanan dilanjutkan ke spot snorkeling. Ternyata Pahawang menawarkan banyak pemandangan bawah laut. Saya yang masih pemula dalam renang lebih banyak melihat dari atas dengan pelampung dan akhirnya sebentar mencoba berenang lebih dalam untuk dekat dengan spot-spot tersebut.
Setelah puas, kami diberikan kesempatan untuk mandi dan beristirahat tidur siang setelah makan. Sore hari kami tidak ambil paket snorkeling lagi, melainkan pergi ke pulau sebelah untuk menyambut matahari terbenam. Ini adalah Pulau Pahawang Kecil yang memiliki pasir timbul. Tentunya pasir ini akan sirna bila laut pasang, seperti sore ini.
Malam hari, kami sempatkan untuk membuat lampion. Ternyata menyalakan lampion tidaklah mudah, selain kamipun ada trip lain yang agaknya kesulitan menyalakan lampion. Menurut tour leader kami, "Lampion memang mengundang kontroversi karena materialnya menggunakan plastik dan kawat yang dapat merusak biota laut. Maka pada trip kali ini, kami memilah bahan dengan ramah lingkungan yaitu kertas dan kayu. Namun kami masih mencari ide lain untuk mengganti malam ramah tamah ini dengan hal manis lainnya."
Ya, malam itu merupakan malam yang menyenangkan bagi kami. Tapi saya juga senang atas keterbukaan tour leader kami akan kepedulian lingkungan. Semoga segera menemukan ide manis lainnya ya!
Ya, malam itu merupakan malam yang menyenangkan bagi kami. Tapi saya juga senang atas keterbukaan tour leader kami akan kepedulian lingkungan. Semoga segera menemukan ide manis lainnya ya!
Keesokan harinya di hari ketiga, kami bersiap packing meninggalkan Pulau Pahawang. Malam nanti kami akan bertolak kembali ke Pulau Jawa. Namun hari ini tetap ada jadwal untuk bermain air!
Setelah menghabiskan sarapan dan membawa seluruh perlengkapan, kami menyeburkan diri kembali di spot snorkeling (kali ini grup ikan nemo). Kemudian melanjutkan ke Pulau Mahitam, dengan badan yang juga sudah mulai menghitam. Pulau ini juga memiliki pasir timbul, apalagi pagi seperti ini masih bisa berjalan menelusuri pasir timbul hingga lebih dekat dengan pulau sebelah.
Nah, untuk kami kaum muda, ini waktunya untuk foto bersama, main banana boat, hingga makan semangkok mie rebus. Nikmat!
dok.nusaantarawisata |
dok.nusaantarawisata |
Ternyata menjadi seorang traveler juga harus cerdas. Kita dapat menikmati alam, namun kita juga harus menjaga kelestariannya. Sampah? Masih ada lho yang buang-buang sampah ke laut. Ada satu lagi yang terkadang tak kita sadari, yaitu menyentuh, menginjak, hingga merusak (mematahkan) terumbu karang. Seorang teman mengingatkan saya tentang laut dan kehidupannya. Terima kasih ya, Kak (baca di sini untuk lebih jelasnya).
Mungkin kita sudah tahu, tapi kita suka lupa atau tak sengaja. Sayapun masih terus belajar, karena saya cinta laut tapi juga tak mau penghuninya rusak. Yuk, cerdas traveler!
Kita ini hanya makhluk kecil bila dibandingkan dengan alam. Tanpanya, kita tak bisa hidup. Lalu kenapa kita semena-mena terhadap alam? -emmasabatini-
Lampung, 11-13 Mei 2018.
#emmasabatini #nusa_antara
Seruuu banget teh kayaknya, gak ajakan ih hahahha. Coba rinci itinerary sama biayanya dong teh hehhe
ReplyDeleteHihi so seru! Yes, biaya udh masuk ya. klo init tergantung tiap tripnya hehe
Deletesalam kenal mbak Emma
ReplyDeletesetiap mudik ke Lampung nggak sempat aja main ke pulau..
paling2 wisata yang pulau yang di sekitar Bandar Lampung aja..,
masukin ke Pahawang dalam rencana nih
Halo salam kenal juga, mbak Monda! yup jgn lupa main ke Pahawang yaaa
DeleteKalau untuk penginapannya di mana, mbak? Tetiba tertarik mau ke Pahawang padahal dari dulu udah banyak yg ajakin :D
ReplyDeleteHai sis! Kalau penginapannya enak ambil di Pulau Pahawangnya, ikut trip aja biar semua all in one disiapin mereka :)
Delete