DMZ dan Panmunjom, Melihat Korea Utara Lebih Dekat
Saudara yang berbeda ideologi hingga membelah diri. Inilah yang terjadi pada Korea, satu bangsa yang akhirnya terbagi menjadi dua, yakni Korea Utara (북한) dan Korea Selatan (한국). Berpegang pada ideologi yang berbeda walau berada di satu daratan, garis batas wilayahlah yang kemudian memisahkan kedua saudara ini.
Ketegangan yang sejak dahulu hadir di antara saudara ini membuat sejarah yang dalam bagi masyarakat Korea. Korea Selatan terus melaksanakan wajib militer dua tahun bagi para pria, dan di sisi lain Korea Utara terus mengembangkan militer terutama nuklir. Area terakhir sebagai batas terdepan diberi nama DMZ atau Korea Demilitarized Zone.
Di Korea Selatan, area garis batas wilayah ini dapat dikunjungi oleh para wisatawan. Bahkan hingga garis terdepan yaitu Panmunjom. Saat saya tinggal di Korea Selatan tahun 2012-2013 lalu, kesempatan untuk berkunjung datang. Maka, lewat tulisan ini, saya akan membagi pengalaman selama mengambil tur satu hari menjelajah DMZ dan Panmunjom di Paju, Korea Selatan.
Bagian Pertama: DMZ (Korea Demilitarized Zone)
DMZ atau dalam bahasa Indonesia "Garis Demarkasi Militer Korea" adalah area sebelum garis batas wilayah terdepan. Area ini adalah lokasi yang dapat dikunjungi oleh lokal maupun wisatawan asing. Di sini kita dapat melihat sejarah, peninggalan, serta museum untuk menggali lagi cerita terdalam tentang Korea Selatan dan Korea Utara.
Di tengah area ini terdapat patung dengan mendorong sebuah bola yang terukir wilayah di dalamnya. Ini adalah simbol Korea Utara dan Korea Selatan yang terbelah, jika masing-masing pecahan ditempelkan maka Korea akan menyatu. Di dekatnya juga ada 3 Tunnel yakni lorong bawah tanah.
Penggambaran Korea Selatan dan Utara yang terbelah dua |
Sekilas sejarah Perang Korea |
Beralih dari pusatnya, saya dan tur berjalan ke arah Imjingak Park. Melihat Korea Utara lebih dekat, di lokasi ini kita diajak untuk berjalan di Bridge of Freedom yang buntu karena ditutup kawat sebagai batas negara. Di sini pula terdapat pesan warna-warni yang diikat menggantung, sebagai pesan bagi saudara yang terpisah ataupun yang telah tiada akibat Perang Korea 1953.
Adapula Dora Observatory, sebagai tempat pengamatan wilayah Korea Utara melalui teropong. Sayapun mencobanya, dan yang terlihat di mata saat itu hanya lahan-lahan hijau yang memenuhi area sekitar perbatasan.
Melihat Korea Utara melalui teropong |
Bridge of Freedom, 돌아오지 않는 다리 |
Terdapat juga sebuah stasiun bernama Dorasan. Sebuah stasiun yang menghubungkan Korea Selatan dengan Pyeongyang, Korea Utara. Stasiun ini telah didesain dan disiapkan layaknya stasiun yang siap beroperasi, bahkan keretanya pun telah ada. Entah jika nanti Korea bersatu ataupun Korea Utara membuka diri, maka stasiun ini akan berfungsi.
Bagian Kedua: Panmunjom
Panmunjom sebagai garis terdepan batas wilayah dan merupakan bagian dari Joint Security Area (JSA) sebagai kawasan militer Korea. Berdiri di perbatasan Korut dan Korsel rasanya deg-degan, tegang tapi juga excited. Pasalnya, tempat ini dijaga oleh kedua belah tentara yang dilengkapi senjata.
Sejak naik bus menuju dari daerah panmunjom, saya dan peserta lain harus menaati segala peraturan yang diberikan. Setiap orang diharuskan jalan satu per-satu dengan tangan tetap berada di samping celana, kemudian kita akan dihadapkan dengan sebuah gedung rapat antara Korea Utara dan Selatan. Bahkan saat berfotopun diberi waktu dan tidak boleh melakukan gaya lain selain tangan disamping celana dan tersenyum.
Melangkah menuju gedung rapat, kita tidak diperbolehkan menggangu tentara yang sedang bertugas di sana dan tetap tenang. Ruang rapatpun dibagi menjadi dua bagian, silakan untuk melihat-lihat dan berfoto tanpa melewati batas yang telah ditetapkan.
Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara, dilihat dari dalam ruang pertemuan |
Setelah keluar dan kembali lagi ke bus, rasanya hati tenang kembali. Ini benar-benar menegangkan, terutama karena kita dihadapkan langsung dengan para tentara yang selalu siap dengan senjata di tangannya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan!
- Booking minimal satu minggu sebelum
- Open publik hanya Selasa-Jumat, terbatas list negara
- Peserta mengikuti peraturan dan petunjuk yang ada, harus mengenakan pakaian sopan celana panjang dan tidak sobek
- Siapkan paspor atau alien registration card (untuk orang asing yang tinggal di Korea Selatan)
- Ikuti peraturan yang ada!
Seluruh pengalaman ini saya lewati dengan tur khusus ke DMZ dan Panmunjom, dan perlu waktu jauh hari untuk membookingnya. Karena wilayah ini adalah area terbatas, maka memang lebih baik untuk menggunakan tur satu hari.
Terima kasih telah diperbolehkan berkunjung ke titik ini. Kita tidak akan tahu bagaimana hubungan kedua saudara ini di masa depan. Bagaimanapun ke depannya nanti, tempat ini sungguh mengukir sejarah. Entah jika mereka bersatu ataupun hanya saling membuka diri, "Bridge of Freedom" pun mungkin akan berubah nama, dan stasiun akan mulai beroperasi.
South Korea, August 2013.
#catatanperjalanan #emmasabatini #korea #southkorea #northkorea
wah barusan saya nonton reality show korea 2days 1 night yang bahas tentang DMZ dan syuting didesa satu2nya di DMZ,jd makin jelas pas baca2 ini.
ReplyDeleteWahh pas bgt ya! Terima kasih, semoga bermanfaat ya :)
DeleteBacanya ikutan sambil deg-degan. Emang kadang meski ga ada apa-apa tapi berdiri didekat tentara bersenjata lengkap itu bikin deg-degan. Semoga suatu hari nanti korsel dan korut bisa kembali jadi saudara lagi yah :))
ReplyDeleteBeneran deg2an, apalagi ga boleh pose yg macem2🙈 amin ya! Paling ga, korut bisa terbuka deh ya sm negara lain :)
DeleteTerakhir ke Korea Selatan juga temanku ngajak ke DMZ, tapi nggak berani. Takut tiba-tiba perang mendadak pas aku ke sana waktu itu. Hahaha. Padahal seru ya!
ReplyDeleteWiiihh, seru banget! Pengalaman ga terlupakan sis, smoga ke depannya bisa ke sana yaa :)
Delete