Perjalanan Meraih Mimpi di 2018

January 01, 2019


Satu tahun bukankah terasa begitu cepat?

Banyak hal dan perubahan yang terjadi dalam perjalanan hidup saya di tahun 2018. Jika dibandingkan dengan tahun 2017, tahun 2018 ini saya tidak banyak melakukan perjalanan jarak jauh di Indonesia. Hal ini karena saya memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman. Tahun 2018, saya melepas pekerjaan yang sudah dijalani selama hampir 5 tahun, keluar dari Indonesia, dan melanjutkan mimpi untuk hidup sebagai mahasiswi di negeri asing.


First Half of 2018. Indonesia


Perjalanan Bersama Orang-orang Terdekat

Bisa dikatakan  saya banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat pada setengah tahun pertama. Bulan Maret menghadiri pernikahan sahabat asal Bali dan ikut dalam upacara Prosesi Pernikahan Adat Bali. Suatu kehormatan tersendiri boleh mengikuti prosesi pernikahan adat Bali untuk pertama kalinya dalam hidup. Tak hanya itu, saya juga ikut membantu sejak H-1 pernikahan dan mengenakan pakaian Bali yakni kebaya, kamen, serta selendang.

Pernikahan Adat Bali

Dalam perjalanan ke Bali, saya tak menyiakan kesempatan ini. Saya beranikan untuk mengambil waktu bagi diri sendiri Solo Travelling di Ubud, dan kemudian mencoba me-review homestay selama tinggal di Denpasar untuk pertama kalinya.

Selain Bali, saya bersama rekan-rekan kantor menghabiskan akhir pekan di Pahawang, Lampung. Salah satu resolusi di tahun 2018 adalah berani snorkeling dengan melepas pelampung. Jujur, resolusi ini saya buat karena sebelumnya sama sekali tidak bisa berenang, sehingga kemudian mulai belajar berenang seminggu sekali melatih diri untuk tidak takut pada air. Terima kasih Pahawang, karena telah mewujudkan satu resolusi ini!

Trip to Pahawang, Lampung

Salam Perpisahan

Menjelang Agustus akhir 2018, saya mulai mengucapkan perpisahan dengan banyak kawan. Ya, karena saya harus melanjutkan studi di negeri asing. Terutama, perpisahan pada tempat kerja yang sudah saya jalani selama 4 tahun 9 bulan. Terima kasih atas seluruh pengalaman dan pengetahuan yang boleh saya terima selama bekerja bersama!

Perpisahan dengan tim

Bersama kawan terdekat



Second Half of 2018. South Korea


Negeri ginseng Korea Selatan, menjadi tempat tinggal saya selama setengah tahun kedua di 2018. Saya kembali menjejakkan kaki di Korea sejak 28 Agustus, dan kali ini untuk menempuh pendidikan master dengan beasiswa dari pemerintah Korea. Saya mengambil jurusan Social Welfare di Keimyung University, Daegu.

Bersama para penerima beasiswa 2018 dari Indonesia (belum semua)
Voluntary Hours di Korea bersama anak-anak SD

Kenapa mengambil jurusan Social Welfare dan tidak melanjutkan pendidikan bahasa Korea seperti sarjana dulu? Banyak pertimbangan tentunya, namun akhirnya saya membuat keputusan untuk mengembangkan diri lebih di bidang lain yakni sosial. Dengan melihat kegemaran saya berpartisipasi pada kegiatan sosial selama di Indoensia dan melihat perkembangan kerjasama kedua belah negara di masa depan, saya memutuskan jurusan ini. Saya memilih Keimyung University sebagai salah satu universitas yang memiliki penilaian bagus dalam jurusan Social Welfare dan tentunya untuk tetap melestarikan kemampuan bahasa Korea karena bahasa Korea adalah bahasa pengantar dalam kelas!

Selama berada di jurusan Social Welfare, saya belajar hal-hal terkait masalah sosial yang terjadi di Korea dan Indonesia. Berbagai masalah yang terjadi secara global pada kekerasan terhadap perempuan dan anak, diskriminasi penyandang disabilitas, dan hal lain terkait isu hak asasi manusia. Semoga banyak hal yang bisa saya pelajari dan tentunya berkontribusi untuk Indonesia kelak.

Bersama teman-teman di Jurusan Social Welfare, Keimyung University


Sebagai Indonesia, di Negeri Asing

Lima tahun lamanya, saya bersua kembali dengan Korea sejak meninggalkannya di tahun 2013 setelah menyelesaikan kelas bahasa (어학당). Salah satu hal yang saya rindukan selama di Korea adalah menarikan tari tradisional Indonesia. Ada kelompok tari yang dibuat oleh salah seorang WNI yang diberi nama "Kelompok Tari Tradisional Indonesia", di mana latihan dilaksanakan tiap Sabtu sore di KBRI Seoul.

Kembali lagi menarikan Indonesia dan mempertunjukkannya pada festival yang diadakan di Seoul memberi kebanggaan sendiri untuk saya sebagai WNI. Terutama saat orang-orang datang menghampiri, memberi salam hangat, menanyakan asal negara serta foto bersama. Bagaimana ya pandangan mereka terhadap Indonesia?

Pertunjukkan bersama Indonesia

Berpacu dalam Skill

Tahun 2018 ini juga saya mencoba kesempatan untuk mengembangkan diri di bidang MC dengan skala lebih besar, yaitu pada acara tutup tahun GKS 2018. Tidak disangka saya akan terpilih menjadi MC bahasa Korea pada acara part 2, bersama dengan salah satu penerima beasiswa lain asal dari India. It's good opportunity for us!

Second MC of 2018 GKS End Year Party

Selain kemampuan diri, saya juga mengunjungi berbagi tempat di Korea, terutama Kota Daegu yang belum pernah saya kunjungi. Tak hanya itu, saya juga bertemu dengan banyak teman baru dari Korea dan tentunya dari berbagai negara lain. Datang sebagai seorang pribadi, dengan membawa nama Indonesia, bergaul dengan teman-teman dengan segala perbedaan budaya dan bahasa, serta hidup sebagai minoritas. Beradaptasi dengan makanan, cuaca yang terus berubah, dan biaya hidup Korea yang lebih tinggi dari Indonesia. Masih banyak hari-hari ke depan yang harus dilalui hingga hari kelulusan nanti di tahun 2020 (amin!!).


Semoga di tahun 2019, bersama dengan resolusi yang saya buat, banyak hal baru yang bisa dialami dan dipelajari. Lebih dari itu, semoga dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan tentunya bermanfaat untuk sesama. Terima kasih 2018 telah menjadi satu tahun yang penuh perjuangan! Terima kasih karena boleh meraih mimpi untuk menempuh pendidikan di negeri orang.

Selamat datang 2019! Mari mulai resolusi baru di tahun 2019!




Daegu, 31 Desember 2018
#lifeinkorea #kaleidoskop2018


4 comments:

  1. Melepaskan sesuatu yang besar untuk sesuatu yang lebih besar lagi, emang terasa sulit banget yah, apalagi udah di zona nyaman.. salut deh :)

    ReplyDelete
  2. Selamat menggapai cita-cita ya, ibu dosen... Senangnya bisa melihat kuliah lagi, akhirnya terwujud yes ;)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.