Lilin Indonesian Restaurant in Seoul
Restoran Indonesia di Seoul?
Ada lagi nih rumah makan Indonesia baru di Seoul tepatnya di area Hongik University yaitu "Lilin".
Tempatnya tidak besar, tapi restoran ini memberikan sentuhan tradisional di dalamnya.
Ada lagi nih rumah makan Indonesia baru di Seoul tepatnya di area Hongik University yaitu "Lilin".
Tempatnya tidak besar, tapi restoran ini memberikan sentuhan tradisional di dalamnya.
"Lilin" (릴린)
17 Donggyo-ro 34 gil, Yeonnam-dong, Mapo-gu Seoul 서울 마포구 동교로34길 17
Wed-Mon 11:30-21:00, Tue Holiday
Menu |
Setelah melihat menu, saya langsung membayangkan tampilan dan rasa yang akan disajikan. Karena penasaran dan sangat lapar, akhirnya saya dan teman-teman memesan semua menu makanan yang tertulis: mie goreng, nasi goreng, kepiting tomat kari, pork rib, dan tentunya pisang goreng.
Yuk kita lihat satu per-satu!
The Food
1. Mie Goreng dan Nasi Goreng
Kedua makanan ini memiliki bumbu yang sama, ditambah telur dalam penyajiannya. Rasanya oke, manis dan asin kelihatannya menggunakan kecap dari Indonesia. Oh ya, masakan ini tidak pedas, jadi silakan mencampurnya dengan bubuk cabe yang disajikan, atau mintalah sambal secara terpisah!
Mie Goreng |
Nasi Goreng |
2. Pork Rib
Saat melihatnya di menu, saya berpikir ini pasti iga bakar atau mungkin iga penyet. Setelah mencobanya, iga ini rasanya manis dan empuk, enak di lidah. Namun ia tidak disajikan bersama nasi, kuah kaldu, dan sambal. Untuk sambal, silakan minta terpisah ke pemilik ya.
Pork Rib |
3. Pisang Goreng
Tampilannya tidak seperti pisang goreng yang dijual kebanyakan di Indonesia, justru ini seperti kroket. Nah, tapi justru pisang goreng seperti ini enak, karena crispy di luar dan empuk di dalam, plus tidak berminyak seperti yang dijual di tukang gorengan hehehe.
Pisang Goreng |
4. Kepiting Tomat Kari
Kepiting tomat kari disajikan bersama dengan nasi. Sesungguhnya menu satu ini masih menjadi tanda tanya besar untuk saya, berasal dari daerah manakah makanan ini? Jujur saya belum pernah merasakan masakan seperti ini di Indonesia. Makanya sebelum disajikan, saya sempat berpikir apa mungkin masakan ini menggunakan bumbu kari seperti masakan padang, tapi setelah dicicip ternyata bukan rasa itu.
Restoran "Lilin" dikelola dan dimasak oleh orang Korea yang sering ke Bali untuk travelling, sehingga interior restoran dibuat bernuansa tradisional dengan kayu dan rajutan sebagai ciri khasnya. Untuk masakan, seluruh menu yang dikeluarkan disajikan apik dengan piring kayu dan daun sehingga menambah selera makan. Nah untuk rasa memang tidak autentik masakan Indonesia, alias sudah disesuaikan dengan lidah orang Korea. Tapi buat saya so far rasanya enak.
Untuk yang suka pedas, harus banget minta sambal! Katanya sang pemilik, mereka mengeluarkan sambal pada awal operasional, tapi ternyata para costumer (yang kebanyakan orang Korea) tidak terlalu suka sambal tersebut sehingga mereka mengganti dengan cabe bubuk. Tapi sang pemilik juga mengatakan kalau akan mengeluarkan sambal jika diminta. Oh ya, saya juga minta kerupuk lebih lho!
Untuk yang kangen masakan Indonesia sambil mengajak teman Korea, atau mau makan dengan nuansa cantik tradisional, tempat ini saya rekomendasikan. Tapi, kalau mau mencari autentik masakan Indonesia, mungkin bisa ke tempat lain ya!
Untuk yang suka pedas, harus banget minta sambal! Katanya sang pemilik, mereka mengeluarkan sambal pada awal operasional, tapi ternyata para costumer (yang kebanyakan orang Korea) tidak terlalu suka sambal tersebut sehingga mereka mengganti dengan cabe bubuk. Tapi sang pemilik juga mengatakan kalau akan mengeluarkan sambal jika diminta. Oh ya, saya juga minta kerupuk lebih lho!
Untuk yang kangen masakan Indonesia sambil mengajak teman Korea, atau mau makan dengan nuansa cantik tradisional, tempat ini saya rekomendasikan. Tapi, kalau mau mencari autentik masakan Indonesia, mungkin bisa ke tempat lain ya!
Seoul, 24 January 2020
#lilin #indonesiarestaurant #seoul
No comments: