Perjalanan ke Flores, Nusa Tenggara Timur Indonesia

March 05, 2010
Perjalanan ke Flores, NTT Indonesia


My First Journey!

Flores adalah tempat pertama kalinya saya memulai untuk melakukan travel in backpack. Flores terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Saya dan kakak saya sudah merencanakan perjalanan ini dari setahun yang lalu. Pesawat pergi dan pulang juga sudah dipesan dari tahun lalu. Dan inilah perjalanan kami, dua orang wanita, yang memulai perjalanan pertamanya di Flores selama 8 hari.


Hari I (17 Agustus) 
Kami berangkat dari Bandara Soekarno Hatta tujuan Surabaya-Kupang dengan menggunakan Mandala. Dari Kupang, kami melanjutkan perjalanan dengan pesawat kecil Riau Airlines menuju ke Ende, Flores. Sesampainya di Ende, kami memesan 2 ojek ke Ende-Moni-hingga Ende lagi (di bandara ada ojek, mobil, travel yang akan menawarkan untuk mengantar). Perjalanan dari Ende ke Moni sekitar 2-3jam, kurang lebih 52 km. Di Moni terdapat banyak penginapan, namun kami mendapatkan penginapan biasa dan terbilang murah. Sebagai pemberitahuan, harga-harga di Flores cukup mahal karena menyesuaikan dengan harga turis asing (ada banyak turis asing).

Ticket pesawat Jakarta-Kupang : Rp 863.140
PJPU Jkt-Kupang : Rp 40.000/orang
Ticket pesawat Kupang-Ende : Rp 579.000
PJPU Kupang-Ende : Rp 20.000/orang
Makan malam di Moni : Rp 50.000
Ojek Bandara Ende-Moni : Rp 75.000


Hari II (18 Agustus) 

Kami berangkat ke Danau Kelimutu dari Moni pada pk 04.30 WITA untuk mengejar sunrise di sana. Transportasi ke sana hanya boleh sampai parkiran, sehingga kami harus naik ke atas dengan berjalan kaki. Udaranya sangat dingin, jadi kami menggunakan pakaian yang tebal dan berlapis. Pada saat kami sampai di sana, Danau Kelimutu terdiri dari 3 warna yaitu hitam, hijau muda, dan hijau tua dan kami melihat sunrise yang menyinari danau tersebut, sangat indah. Ohya, siapkan air karena jalan kaki yang cukup jauh.


Lalu kami menuju Air Terjun Murunago. Setelah turun dari Danau Kelimutu yang berada di atas gunung (seperti Tangkuban Perahu di Bandung), kami menuju ke rumah adat Moni yang sudah dibuat dari 313 tahun yang lalu, dimana rumah tersebut diturunkan secara turun-temurun. Setiap rumah itu terdapat tanduk kerbau yang dipasang bersamaan dengan jadinya rumah tersebut atau 1,5 tahun setelah rumah itu jadi.


Sore harinya kami berangkat dari Moni ke Ende. Di Ende, kami naik travel dari Ende-Bajawa di dekat Pantai Ende, perjalanan sekitar 3jam. Hati-hati untuk yang mabuk darat karena bila naik mobil travel sangat cepat dan jalannya berkelok-kelok. Sesampainya di Bajawa, kami menginap di tempat kenalan kami yang merupakan orang Flores asli.

Ticket masuk Kelimutu : Rp 2.500/orang
Ticket masuk ojek ke Kelimutu : Rp 3.000/motor
Teh manis di Kelimutu : Rp 5.000/gelas
Penginapan di Moni (Nusa Bunga) : Rp 60.000/malam
Ojek Bandara Ende-Moni-Kelimutu-Moni-Ende : Rp 150.000 (Pak Iskandar 085239447570)
Ojek Moni-Kelimutu-Moni-Ende : Rp 100.000 (Alan)
Ojek dalam Ende (ganti ojek) : Rp 3.000
Travel Ende-Bajawa : Rp 70.000/orang (Travel Gusti 085239286387)
Perjalanan ke Flores, NTT Indonesia
Danau Kelimutu, Flores
Perjalanan ke Flores, NTT Indonesia


Hari III (19 Agustus)

Kira-kira pk 09.00 WITA, kami pergi menuju Kampung Bena, pemukiman rumah adat di Bajawa dengan ojek. Di perjalanan, kami berhenti sejenak di tempat yang bisa melihat pemandangan Gunung Inerie. Kampung Bena terdapat banyak rumah adat seperti di Moni, namun disini terdapat makam dan tempat sesajen yang terbuat dari batu. Penduduk disini menenun kain Flores untuk dijual, jika membeli disini harganya masih terbilang murah ketimbang yang dijual di kota.

Kami pergi menuju salah satu Air Terjun yang dekat dengan Kampung Bena. Bisa dibilang di Flores terdapat banyak air terjun. Sepulangnya kami dari sana, kami sempat mampir dulu di Pasar Bajawa. Seperti pasar pada umumnya, mereka menjual sayur mayur, makanan jadi, juga perlengkapan rumah tangga. Kami membeli gula merah (nira), kopi, moke (sejenis bir) yang merupakan khas dari Flores. Di sini kami bisa membeli dengan harga murah.


Sorenya sekitar pk.17.00, kami menyewa bemo (seperti angkot) 1 buah menuju Pemandian Air Panas di Soa (baca So A). Kami menyewa angkot tersebut karena kami pergi bersama dengan beberapa orang di tempat kami tinggal. Pemandian air panasnya seperti kolam yang ada batu-batunya bahkan ada 1 yang seperti kolam renang dan masih terlihat alami. Karena kami pergi pada hari biasa, maka di sana sepi apalagi saat itu sudah sore. Namun karena minimnya penerangan, lebih baik pergi kesana jangan pada saat sore hari.


Ojek ke Kampung Bena : Rp 75.000/orang
Sewa angkot (panggilannya di sini bemo) ke Sao (air panas) : Rp 150.000
Biaya masuk air panas Bena : Rp 3.000/orang



Hari IV (20 Agustus)
Hari ini kami akan berangkat ke Riung yang berada di utara Flores. Perjalanan ke Riung membutuhkan waktu 3-4 jam, bila ke Riung lanjutan perjalanan harus melalui Bejawa dulu. Jadi lebih baik bila melakukan perjalanan ke Flores ini dengan rute Ende-Riung-Bejawa, namun karena saya sakit sehingga rute diubah menjadi Ende-Bejawa-Riung-Bejawa (memang agak melelahkan, jadi persiapkan diri jangan sampai sakit). Kami pergi berempat (2 orang lainnya penghuni rumah yang kami tinggali) maka naik travel (mobil) yang berangkat pk 03.00 dan sampai Riung sekitar pk06.00 WITA. Jalan yang kami lalui berkelok-kelok, masih sama seperti jalan menuju Moni.

Riung adalah pantai dimana ia memiliki 7 pulau yang bila kesana harus naik perahu motor, sebutannya adalah ’Taman Laut 7 Pulau’. Di Riung, kita bisa melihat Pulau Kelelewar, memang hanya bisa melihat dari jarak tertentu, namun asalkan kita menepukkan kedua tangan, kelelawar tersebut dapat bangun dan terbang untuk berganti tempat. Selanjutnya di Taman Laut, disini dasar laut bisa terlihat, namun hal ini juga tergantung keberuntungan kita, biasanya pada pagi hari kita bisa melihat dengan jelas. Terakhir di Pasir Putih, ada banyak kerang-kerang disini, bahkan saya mengambilnya untuk dibawa pulang. Kami bermain di sini sampai + pk.13.00.

Kami kembali ke Bejawa, kira-kira pk18.00 kami sampai di Bejawa. Hari ini adalah hari terakhir kami menginap di Bejawa, maka malam ini kami menghabiskan waktu bersama teman-teman yang bersedia kami inapi selama 3 hari.

Perjalanan ke Flores, NTT Indonesia
Pink Beach, Flores NTT


Sewa mobil ke Riung : Rp 400.000
Sewa kapal ke pulau kelelawar, pasir putih : Rp 250.000
Ticket masuk ke Dermaga Riung : Rp 2.000/orang
Ticket masuk kendaraan air/kapal : Rp 10.000


Hari V (21 Agustus)

Hari ini kami pergi ke Laboan Bajo (daerah pelabuhan, barat Flores) sekitar pk05.00 dengan naik travel (mobil) + 8jam. Di tengah jalan, kami diperkenankan untuk makan siang. Kami sampai di sana pk18.30, agak telat karena menunggu jam petang. Laboan Bajo tidak seperti Flores di pegunungan, di sini merupakan pantai dan jalur keluar-masuk (ada bandara), maka di sini seperti kotanya Flores. Udaranya pun sudah panas, tidak seperti Ende-Bejawa-Riung yang masih dingin. Kebanyakan penduduknya muslim dan makanan yang dijual ikan. Penduduknya juga tidak banyak penduduk asli Flores. 

Kami menginap di Hotel Gardena, 1kamar bisa untuk 2 orang, namun tempat ini kebanyakan ditempati oleh turis. Sebenarnya ada banyak hotel melati disini, namun karena kami tidak memesan terlebih dahulu sehingga kami tidak kedapatan tempat. Tapi tidak apa-apa karena Hotel Gardena ada di daerah yang strategis dan juga mendapat sarapan free.

Tujuan utama kami ke Laboan Bajo sebagai persinggahan menuju ke Pulau Komodo yang harus ditempuh dengan kapal. Di Laboan Bajo terdapat banyak tour yang menawarkan jasa ke Pulau Komodo, kita harus memilih satu di antaranya. Setelah melihat-melihat, akhirnya kami memilih Perama Tour and Travel.
Hari ini kami menghabiskan waktu untuk beristirahat. Oh ya, untuk makan, di sini ada banyak rumah makan (beranekaragam). Jadi, tidak perlu takut untuk kelaparan. ^^

Bus Bajawa-Lab.Bajo : Rp 90.000/orang
Makan siang di resto Jawa : Rp 50.000
Makan malam di resto Jawa Timur : Rp 50.000


Hari VI (22 Agustus)

Hari ini kami memesan kapal untuk pergi ke Pulau Komodo dengan Perama Tour and Travel. Kami pesan untuk perjalanan satu hari (23 Agustus) dengan rute : Pulau Rinca (lebih kecil dari Pulau Komodo) dan Pulau Bidadari. 1 kapal Rp 75.000,00 (3orang), kami mendapat makan siang dan air 1 liter free (air liter merupakan negosiasi kami ^^). Kami berdua pergi bersama 1 orang Indonesia yang kebetulan bertemu disana. Kita bisa snorkling di Pulau Bidadari, bukan hanya snorkling tapi diving-pun bisa, namun biayanya lebih mahal dan membutuhkan waktu lebih panjang untuk mengikuti trainingnya terlebih dahulu.

Hari ini kami pergi ke Batu Cermin yang terdapat di dekat bandara Laboan Bajo (tidak terlalu jauh dari jalan utama) untuk menghabiskan waktu. Apa yang menarik dari Batu Cermin ini? Batu Cermin ini adalah gua stalagtit, yang didalamnya terdapat 1 spot yang bila matahari sedang masuk ke dalam gua tersebut, batu itu seperti mempunyai bayangannya. Inilah yang membuat tempat ini disebut Batu Cermin. Tapi sayangnya kami tidak bisa melihat cermin batu tersebut. Namun itu tidak masalah karena ada banyak hal menarik yang bisa kita lihat disana, termasuk kelelawar.

Sorenya, kami latihan snorkling dikarenakan tidak bisa berenang dengan baik. Kami latihan snorkling diajari oleh salah satu staf Perama Tour and Travel di pantai dekat pelabuhan. Selesai itu, kami pergi beribadah. Jangan takut untuk tidak beribadah, karena disini terdapat masjid dan gereja yang jaraknya tidak begitu jauh.

Perjalanan ke Flores, NTT Indonesia
Batu Cermin, Flores NTT

*Pilihan yang diberikan : 
• 2 hari 1 malam : 1 boat (kapal) termasuk makan siang Rp1.750.000,00 (4orang).
Rute Pulau Komodo – Pink Beach – Pulau Bidadari
• 1 hari : 1 boat termasuk makan siang Rp 75.000,00 (2-3orang).
Rute Pulau Rinca – Pulau Bidadari

Ticket masuk Batu Cermin : Rp 10.000/orang
Biaya sewa guide di Batu Cermin : Rp 20.000
Ojek ke batu cermin (ditungguin) : Rp 20.000/orang
Makan siang di warung padang : Rp 50.000
Biaya kursus snorkling, sudah termasuk pengajaran (Perama) : Rp 100.000/orang
Biaya sewa snorkel utk kursus : Rp 20.000/orang
Makan malam di warung Jawa Timur : Rp 50.000


Hari VII (23 Agustus)

Hari ini kami berangkat untuk melihat komodo. Seperti pemesanan kami kemarin, kami bertiga pergi menuju Pulau Rinca kemudian Pulau Bidadari. Pukul 07.30 kami berangkat dari Laboan Bajo dengan kapten kapal Ruslan yang ternyata umurnya masih seumuran saya (saat itu 18 tahun) dan juga 1 orang awaknya. Kapal kami tidak besar, bahkan bisa dibilang seperti kapal biasa untuk memancing. Namun kami mendapat pisang goreng dan teh hangat.. (hmm...asyiknya).


Perjalanan ke Pulau Rinca kira-kira 2 jam. Disini juga terdapat pilihan rute : medium dan long. Jika long hanya tinggal menambah Rp 50.000,00/perkelompok. Maka, kami pilih rute long. Oh ya, perlu diingat bahwa orang yang pergi ke Pulau Rinca/Komodo tidak boleh mempunyai luka sekecil apapun atau pada saat menstruasi (untuk wanita) karena mereka sangat peka pada bau darah; jaga jarak aman dengan komodo; kalau tidak, anda tidak bisa selamat. Jangan lupa untuk membawa minum, topi, dan kamera karena perjalanan akan sangat panas, namun banyak hal yang bisa diabadikan.

Perjalanan ke Flores, NTT Indonesia
Komodo di Pulau Rinca, Flores NTT

Pada awal kami berjalan, kami sudah melihat beberapa komodo yang berkumpul di dekat dapur. Katanya karena mereka mencium bau masakan dan sedang berlindung dari sinar matahari. Perjalanan berlanjut, ternyata bukan hanya komodo yang tinggal disini, tapi juga monyet, kerbau, burung-burung. Walaupun gersang dan merupakan tempat komodo namun ternyata rantai makanan tetap berjalan. Setelah itu, kami melanjutkan ke Pulau Bidadari yang memakan waktu 2jam juga. Setelah tadi berpanas ria di Pulau Rinca, di sini kami beristirahat dan snorkling. Ada banyak tumbuhan laut yang bisa kami lihat. Namun bagi yang tidak bisa berenang hal ini agak sulit, seperti saya dan kakak saya yang tertusuk terumbu karang sehingga terluka kecil. Kira-kira dari Pulau Bidadari ke pantai Laboan Bajo hanya membutuhkan waktu setengah jam, pk17.00 kami sampai sana. Hari ini kami makan malam dengan masakan laut. Hari ini sangat menyenangkan!

Ticket masuk Pulau Rinca : Rp 87.000/orang (wisman domestik)
*ditambah Rp50.000,00/kelompok untuk rute long
Sewa kapal Lab.Bajo-Rinca-P.Bidadari-Lab.Bajo (one day trip for 3 persons) : Rp 750.000
(Perama Tour PIC Tarsi 081353336887)
Biaya sewa snorkel utk one day trip : Rp 20.000/orang
Makan malam di warung ikan bakar (lagi) : Rp 50.000



Hari VIII (24 Agustus) hari terakhir perjalanan

Hari ini adalah hari terakhir perjalanan kami di Flores. Kami akan naik pesawat pk14.00 dengan Trans Nusa untuk transit di Bali. Sebelum check out dari hotel pk12.00, kami belanja oleh-oleh di Art Shop. Karena hanya sedikit toko yang menjual oleh-oleh, maka harganya terbilang cukup mahal. Di sana terdapat banyak barang yang dijual, tapi kami hanya belanja gelang, baju, dan gantungan kunci komodo. Ada juga kain khas Flores, disini sangat mahal, jadi lebih baik membelinya pada saat masih di atas (Ende-Bajawa) dan untungnya kami sudah membelinya.

Kami naik bemo (angkot) ke bandara sampai depan bandara Rp5.000,00/orang, hanya tinggal berjalan sedikit dari tempat kami turun. Rencananya kami akan berjalan-jalan sebentar di Bali, namun dikarenakan pesawat yang terlambat 1 jam, maka kami hanya sempat untuk makan siang sejenak di Bali dan dilanjutkan dengan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) dengan Air Asia. Dan pk19.00 kami sampai di Jakarta dengan selamat.

Gardena : Rp 600.000 utk 3 malam (Pak Francis 081339495244 / 0385 41945-41258)
Angkot hotel Gardena - bandara labuan bajo : Rp 10.000/orang
Ticket pesawat Labuan Bajo-Denpasar : Rp 813.000
PJPU Lab.Bajo-Bali : Rp 10.000/orang
Ticket pesawat Denpasar-Jakarta : Rp 318.900
PJPU Bali-Jkt : Rp 30.000 /orang

Semua biaya diluar beli oleh-oleh dan makanan kecil di sana.
Kopi Flores : 500 (sachet) ; 10.000 (200gr) ; 21.000 (300gr)
Tenunan Flores : 150.000 (harga wisman domestic, beli di tukang jual keliling)
Kaos gambar Komodo : 50.000/buah
Gelang : 5.000-10.000/buah
Postcard : 5.000/buah

Perjalanan ke Flores, NTT Indonesia
Saya di Danau Kelimutu, Flores NTT



Perjalanan kali ini sangat menyenangkan! Bisa bertemu dengan berbagai macam orang dari Flores, tinggal bersama dengan mereka, mengunjungi rumah-rumah tradisional Flores dan melihat keindahan alamnya termasuk melihat komodo. Tidak menyesal dan merupakan pengalaman berharga yang tidak bisa dilupakan. Cobalah datang dan berjalan-jalan di Flores, Indonesia, jangan lupa bawa kamera ya... ^^



#flores #ntt #nusatenggaratimur #indonesia #jelajahindonesia #komodo #pulaurinca #wilayahindonesiatengah #proudtobeindonesian #visitindonesia

2 comments:

  1. mbak,harga tiket kupang ende nya brp ya? thx

    ReplyDelete
  2. @muzz : tiket kupang-endenya 579.000, kyk yg ada di post.. :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.