Perjalanan Satu Bulan di Pare, Kampung Inggris

August 24, 2011

Pare dikenal dengan sebutan Kampung Inggris yang berada di Desa Tulungrejo, Kabupaten Kediri. Banyak orang berkata bahwa semua orang di desa itu menggunakan bahasa Inggris, tetapi sebenarnya tidak. Di sini terdapat banyak kursus Bahasa Inggris dan juga terdapat camp (kos) yang memiliki program belajar oleh tutor dimana penghuni di dalamnya harus menggunakan Bahasa Inggris selama 24jam. Jadi bukan semua orang di desa tersebut yang menggunakan bahasa Inggris, tetapi lebih kepada banyaknya pendidikan bahasa Inggris sehingga desa ini dikenal sebagai Kampung Inggris.

Saya pergi ke Pare (Kampung Inggris) menggunakan jasa Eurekatour yang menawarkan tour dan travel selama satu bulan yaitu 8 Juli – 10 Agustus 2010 (gelombang 2) di Pare. Di Pare terdapat banyak kursus bahasa Inggris, tetapi Eurekatour kali itu hanya memilih 5 tempat kursus yakni Elfast Camp, Oxford ILA (grammar) dan Awareness, Marvelous, Global-e (speaking). Saya ditempatkan di Elfast karena memilih belajar grammar. Senin-Jumat digunakan untuk belajar, Sabtu-Minggu kami liburan dengan jalan-jalan.

Dan, ini adalah perjalanan 1 bulanku!



Awal Kedatangan di Pare, 8-11 Juli 2010

Kami memulai perjalanan pada tanggal l8 Juli menuju Pare dengan bus Harapan Jaya. Keesokan harinya sampai di Pare, dan kami dibagi menjadi 3 camp yaitu Marvelous, Camp girls, dan Camp boys (dua camp ini merupakan kos yg disewa oleh Eurekatour). Saya tinggal di Camp Girls (Jl.Kemuning no.65 depan sawah). Oh ya, tidak semua tempat kos bagus, jadi harap maklum dengan kos-kosan yang hanya memiliki keterbatasan fasilitas dan tempat. Untungnya, kami mendapatkan kos yang bisa dibilang nyaman. Nah, seperti kos umumnya di Jakarta, ada tambahan biaya listrik kalau kita membawa alat elektronik (laptop, setrika, hairdryer).

Di hari pertama kedatangan di Pare, kami langsung mencari penyewaan sepeda. Transportasi di sini masih minim, jadi untuk bepergian lebih baik menggunakan sepeda. Sebulan sewa antara 50-60 ribu untuk sepeda bekas, ada pula tempat yang menjual sepeda. Setelah beradaptasi, keesokan harinya kami mulai berkeliling Kota Pare untuk mengenal area tempat tinggal. ATM seperti BCA, Mandiri, BNI, BRI, CIMB Niaga berada di dekat alun-alun kota Pare. Sekaligus mencari makan pagi yakni nasi pecel yang berada di sepanjang jalan dekat alun-alun.

Tanggal 11 Juli, kami memutuskan untuk berjalan-jalan ke Cagar Budaya Candi Surowono dan Goa Surowono menggunakan sepeda.

Candi Surowono

Cagar Budaya Candi Surowono (Desa Canggu) merupakan tempat pendharmaan raja yang meninggal 12 tahun pada zaman Majapahit. Namun, Candi Surowono sudah tidak sebagus dahulu karena banyaknya batu yang sudah hancur. Sedangkan Goa Surowono adalah sebuah goa yang masih berhubungan dengan candinya. Goa Surowono yang panjang dahulu dipakai untuk tempat pembuangan sesajen. Sekarang dibuka untuk pariwisata, pengunjung dapat memacu adrenalin dengan masuk ke dalam goa. Pertama kali masuk, air sudah sampai sepinggang. Ada 4 tahap saat kita berada di dalam goa, yaitu berdiri, menunduk, jongkok, hingga tiarap, namun tahap 4 ditutup mengingat keselamatan. Perlu diingat di dalam gelap dan dipenuhi air, tetapi ada pemandunya. Jadi, bawa senter dan baju ganti ya.



Pembelajaran di PARE (Senin-Jumat, 12 Juli – 7 Agustus 2010)


1. Kursus di Elfast

Elfast adalah program kursus untuk belajar grammar dan TOEFL, ada juga speaking tapi kala itu masih baru. Saya mendapat tempat kursus di Elfast, untuk belajarnya kami ditempatkan di gedung Logico (karena tempatnya lebih luas). Mulai belajar dari Senin, 12 Juli, saya mengambil grammar paket Holiday Program (kelas B) yang pelajarannya dikhususkan selama liburan, jadi untuk satu bulan. Satu hari ada 5 kali pertemuan, 1 kali pertemuannya 1 ½ jam.

Sebenarnya holiday program ini terhitung berat karena 2 program (Basic Program 1 dan 2 selanjutnya disebut BP) yang harusnya untuk 2 bulan dipersempit jadi 1 bulan. BP 1 pada dua minggu pertama dan BP 2 untuk dua minggu terakkhir, dimana akan ada tes juga di setiap akhir belajar BP. Yang dipelajari adalah speaking (walaupun grammar tapi tetap belajar speaking juga) oleh Mr.Vian, part of speech oleh Mr.Fuddin, dan tenses oleh Ms.Iis. Awalnya kursus dimulai pk 07.00-13.00 dilanjutkan lagi pk16.00, tetapi mendapat perubahan dari pk 05.30-11.30 dilanjutkan pk16.00 (sesuai kesepakatan murid dan guru).

Biaya
Holiday Program Rp275.000/paket




2. Program di CAMP

Program di camp juga dimulai Senin, 12Juli. Untuk program camp kami sudah diatur oleh Eurekatour, tetapi dasarnya sama dengan camp-camp lain yang berada di sini. Kami mempunyai tutor bernama Ms. Widi, dia juga masih belajar di kursus yang ada di Pare. Memang kebanyakan tutor di Pare ini masih belajar juga, namun sudah setingkat lebih tinggi daripada kita yang masih pemula.

Program di camp (belajar) adalah senin-jumat, setelah subuh dan magrib. Program pagi hari adalah subuh jam 5 setelah sholat, kami diberikan dan diajarkan 20 vocabulary atau 15 ungkapan yang nanti malamnya harus sudah hafal dan setoran, dapat skor juga lho! Setelah setoran vocab, biasanya program kami debate, speech, pronouncation, drama, atau grammar. Program seperti ini sama di camp-camp lain.

Aturan di camp adalah speak in English. Walaupun program belajar hanya senin-jumat, tetapi untuk berbicara bahasa inggris tidak ada batasnya.Camp area is English area. Bila kita melanggar (menggunakan bahasa Indonesia), kita bisa mendapatkan poin, yang nantinya bila sudah mencapai poin tertentu akan mendapatkan hukuman (berdasarkan kesepakatan bersama). Untuk di camp kami hukumannya adalah menjadi tukang bersh-bersih yaitu sapu pel ruangan serta bersih-bersih kamar mandi, dan presentasi di camp boy. Ada juga di camp lain yang menghukumnya dengan membayar dan ada juga yang bisa diusir dari camp. So, be careful!

Oh ya, camp juga memiliki jam malam. Saat itu di camp kami maksimal pulang adalah jam 9 malam. Sayangnya aturan ini sering saya langgar, dan akhirnya harus mengajar vocab di keesokan paginya. Bagi kamu yang tidak ingin tinggal di Camp, dapat memilih tinggal di kos. Hanya, tidak ada program seperti kami yang harus berbicara Bahasa Inggris serta subuh-magrib belajar vocab bersama. Maka dari itu, harga tinggal di camp lebih mahal daripada di kos.

Biaya
Perkiraan harga kos Rp80.000, dan camp > Rp120.000



Weekend!! It means holiday and travelling!!



1. Kediri, 17-18 Juli 2010

Bersama rombongan eurekatour, kami pergi ke Kediri bersama. Ini sebenarnya tidak ada dalam jadwal eurekatour, jadi kami harus mengeluarkan biaya sendiri. Untuk pergi ke Kediri yang merupakan kota, kami harus naik kol (angkot) Rp7.000. Kami pergi ke Mall Sri Ratu. Kebetulan, di siang hari ada Parade Budaya - fashion show dalam rangka ulangtahun Kota Kediri. Banyak ditampilkan model pakaian, bukan hanya yang tradisional tetapi juga pakaian dari barang-barang bekas.

Rombongan pulang kembali ke Pare yang sebelumnya mampir di Simpang Lima (akan dijelaskan di bawah), tetapi saya dan 4 teman lainnya tidak ikut karena menginap di rumah teman kami di daerah Sukorame. Malam hari disana yang, kami makan jagung bakar, susu, dan kopi di lesehan daerah Sekartadji yang dekat dengan SMA 1 Kediri.



Hari berikutnya 18 Juli, kami pergi ke Kawasan Wisata Selomangleng di Kediri. Pagi hari kami berangkat pk05.30 dengan berjalan kaki melawati persawahan kira-kira 1jam. Yang kemudian dilanjutkan lagi siang pk13.30 menuju Goa Maria Pohsarang.

a. Goa Selomangleng
Pada pagi hari, tidak ada tiket masuk (gratis) tapi kalau mulai diatas jam10 ada tiket masuk karena sering ada acara. Sekarang Goa Selomangleng kosong, hanya masih ada dupa dan goa ini dijaga oleh seorang bapak.

b. Museum Airlangga dan Pura Penataran Agung Kilisuci
Museum Airlangga adalah museum yang berisi peninggalah raja Erlangga pada saat itu. Sedangkan Pura Penataran Agung Kilisuci berada di sebelah museum airlangga; di sini terdapat patung Dewi Kilisuci. Tetapi sayangnya sewaktu kami kesana kedua tempat ini tutup.

c. Astana Boncolono
Kami melalui rute yang berbeda saat pulang. Jika saat berangkat kami memilih jalur lama yang berputar, namun sekarang kami pulang memilih jalur cepat tapi mendaki. Jalur ini sudah diberi tangga tapi sangat menguras tenaga. Di tengah perjalanan terdapat Astana Boncolono, yaitu makam Mbah Boncolono. Katanya ia dimakamkan dengan badan yang harus dibelah jadi 4 supaya bisa meninggal. Sampai saat ini, astana ini masih dipakai untuk meminta permohonan dengan kemenyan.

d. Goa Maria Pohsarang (atau Puhsarang)
Kami berangkat ke Goa Maria Pohsarang pk13.30, perjalanan dengan motor. Pohsarang bukan hanya Goa Maria tapi juga gereja umat Katolik. Di sana terdapat Goa Maria yang besar dn jalan salib dgn patung yg terbuat dr kuningan.

Kami membatasi jalan-jalan kami karena harus kembali ke Pare. Perlu diingat kol (angkot) Kediri-Pare hanya beroperasi hingga jam5 sore.



2. Malang, Minggu, 25 Juli 2010

Perjalanan ke Malang merupakan jadwal dari eurekatour, jadi kami rombongan berangkat ke Malang pk07.30 dengan bus ELF (2bus).

a. Pulau Jambu di bendungan Selorejo, Ngantang, Malang
Untuk sampai ke Pulau Jambu, kita perlu naik perahu. Dinamakan Pulau Jambu karena di pulau tersebut merupakan ladang jambu. Kira-kira 15menit perjalanan ditempuh dengan perahu. Kalau ingin ke sana, sesuaikan dengan musimnya, karena waktu kami ke sana sedang tidak musim sehingga tidak ada jambu yang ada.


b. Air Terjun Cobanrondo
Dari Pulau Jambu menuju Cobanrondo diperlukan waktu 1jam. Kami masuk ke dalam air tersebut dan airnya sangat diinggggginnn! Jadi, bawa baju ganti dan baju hangat ya. Oh ya, percaya ga percaya, mitosnya orang yang pacaran bila ke sini akan putus, dan sebaliknya, yang belum akan jadi.


c. Batu Night Spektakuler (BNS) dekat Jatim Park
BNS adalah wahana bermain seperti Dufan; Bedanya, disini ad gokar dn lampion garden. Untuk bermain wahana2, kita harus membayar lagi.



3. Bromo, 31 Juli – 1 Agustus 2010

Ini adalah perjalanan yang tidak terencanakan sebelumnya. Perjalanan ke Bromo muncul saja dari keinginan teman-teman sekelas. Bersama dengan seorang guru Mahesa yang biasa mengurus travel kesana, kami berangkat pk 22.30 WIB dari Pare menuju ke Bromo. Kira-kira 4 jam perjalanan, kami mulai merasakan suhu dingin di Bromo yang dapat mencapai 10°C di pagi hari. Maka, harus selalu siap baju hangat, kupluk, sarung tangan, kaos kaki, syal.

a. Pananjakan
Rute yang kita ambil pertama Pananjakan (puncak tertinggi di Bromo) untuk melihat sunrise, sekitar jam4 pagi sudah jalan dari parkiran ke Penanjakan + 1/2jam. Dengan alasan, karena di sana banyak pengunjung yang datang bukan hanya turis lokal tapi juga turis asing sehingga kita akan dulu-duluan untuk mendapatkan tempat paling depan. Untuk ke Pananjakan, tidak bisa menggunakan bus, tetapi kita bisa sewa pick up (mobil bak terbuka) ataupun mobil jeep. Biasanya dalam perjalanan ke sana, kita akan terhenti sebelum sampai tempat karena jalanan dihalangi oleh ojek-ojek.

b. Kawah Bromo
Setelah puas menikmati sunrise di Pananjakan, perjalanan diteruskan ke kawah Bromo. Kira-kira jam 8 pagi kembali naik pick up menuju ke parkiran Kawah Bromo + 1/2jam. Selama perjalanan di atas pick up, kami makan pagi. Di dalam perjalanan pun kita bisa melihat Bromo dari kejauhan. Dari tempat parkir menuju kawah Bromo, semuanya adalah padang pasir.

Untuk menuju kawah Bromo kita berjalan kaki (siapkan fisik karena jalan mendaki), namun kita juga bisa naik kuda yang disewakan. Di tengah padang pasir, terdapat sebuah Pura. Hati-hati, asap belerang sudah menyengat kira-kira jam 10 pagi. Lebih baik membawa roti / cokelat dan air minum di perjalanan. Di sini banyak dijual tanaman edelweis yang dijual dengan harga min Rp5.000,00/buket.
Bromo (photo of my friend)
c. Cobanrondo dan Pasar Buah
Air Terjun Cobanrondo sudah dijelaskan di atas. (tidak perlu dijelaskan lagi ya). Pk 16.30 dari Cobanrondo kita menuju Pasar Buah, tempat dijual buah-buahan dan keripik-keripik untuk oleh-oleh. Pulang menuju Pare sekitar pk 18.30, dan sesampainya di Pare pk 20.00.

Biaya ke Bromo
*Jika meminta bantuan travel di Pare (1mobil isi 16 orang) membayar Rp90.000,00/orang termasuk makan pagi.
Jika diurus sendiri :
- mobil ELF isi 16-17 orang Rp 850.000,00 pp Pare-Bromo-Cobanrondo-Pare (blm termasuk makan dan uang rokok supir)
- tiket masuk Bromo Rp4.000,00/orang
- pick up parkir-penanjakan-kawah-parkir (pp) Rp 350.000,00 untuk 16-17orang; atau bisa juga naik mobil jeep Rp350.000,00 untuk 6orang
- tiket masuk Cobanrondo Rp8.000,00/orang

* Biaya ojek Rp10.000,00/orang; tetapi harga bisa turun tergantung dari jaraknya.
Biaya kuda Rp50.000,00/orang

Seminggu Terakhir di Pare (2-7 Agustus 2010)

Seminggu terakhir adalah persiapan menjelang final test, walaupun sebenarnya semangat belajar sudah mulai redup. Kala itu, di Pare sedang diadakan lomba-lomba 17 Agustus-an. Sebagai tanda perpisahan dengan teman-teman kelas, kami Holiday Program B pergi ke Tugu Simpang Lima (20-30 menit dari Pare, berada di perjalanan menuju Kediri). Tugu Simpang Lima banyak orang mengatakan seperti Paris van Java karena keindahannya. Di seberang tugu ini ada lahan kosong yang belum selesai dibangun, yang nantinya akan menjadi tempat perbelanjaan. 

Tugu Simpang Lima (photo by friend)

Tempat-tempat makan (diurutkan dari sebelum pintu masuk Desa Tulungrejo)

a. Warung Sweet Coklat (Warung Nasi Bakar). Tidak hanya menjual nasi bakar (Rp6.000,00), tetapi juga mie (Rp8.000,00).

b. Wapo (Pertigaan sebelum masuk Desa Tulungrejo). Menunya macam-macam, ada steak juga. Harganya memang lebih mahal tapi tempatnya enak untuk nongkrong.

c. PHS (Jl. Brawijaya)
Makanan + Rp5.000-7.000,00; ada menu nasi pecel, kare ayam. Tempat duduknya ada yang lesehan juga lho!

d. Warung makan Jawa Timur (seberang PHS)
Harga makanannya murah-murah. Rp3000,00 sudah dapat nasi pecel, mie, tempe.

e. Soto Lamongan. Rumah makan yang hanya menjual soto, tapi ini sotonya eunakk! 1 soto Rp5.000 dan es teh manis Rp1.000

f. Java Prasmanan
Warung makan dekat kos (seperti warteg). Bisa mengambil sepuasnya karena prasmanan.

g. Danis, Donnut and Bakery 
Satu usaha dengan kantin Danis, tetapi yang ini menjual roti dan kue. Harga minimal Rp8.000,00. Ada berbagi macam rasa, lumayan untuk mengganjal perut). Ohya, Danis menjual es krim, yang enak adalah es krim kacang hijau berlapis coklat Rp1.500.

h. Warung lontong sayur (sebelah Danis, Donnut and Bakery)
1 Lontong sayur + 2 kerupuk Rp 3000,00. Kalau lontongnya ½ hanya Rp1500,00. Dijual juga bubur kacang hijau Rp 2.500,00.

i. Lontong tahu (sebelah kursus Peace)
Makanannya terdiri dari ketupat, kacang tanah, dan tahu yang disambal kecap. Harga Rp3000.


j. Kantin Danis. Menjual bakso danis (utama), tapi menjual yg lain juga sama seperti warteg. Nasi pecel, tempe, kerupuk Rp 3000.

k. Pak Gendut
Nama tempat makannya memang Pak Gendut, karena pemiliknya gemuk juga. Tempat favorit untuk makan penyetan. Di sini menjual nasi tempe penyet (5buah) Rp3000,00, nasi ayam Rp5000,00, dan nasi bebek Rp7000,00. Baik nasi ayam dan bebek juga mendapat 2 tempe.

l. Wakapo (Jl. Anyelir, pas pertigaan)
Tempat favorit untuk makan prasmanan karena murah. Yang dijual sama seperti warteg biasa, tapi tempatnya lesehan jadi sip! Untuk nasi, sayur, lauk bisa Rp3000.



m. Bali House
Tempat asyik buat nongkrong.. viewnya juga bagus. Tp tempatnya agak terpencil, dkt dgn Sanjaya.

n. Sanjaya
Selain Bali House, Sanjaya jg asyik buat nongkrong..buka smp malam lho.

o. Bakso Sakura
Bakso sakura itu bakso keliling, biasanya lewat di malam hari. Enak! Kita bisa membeli bakso dan lontong lho seharga Rp4000,00 dan itu sudah sangat kenyang!


Tempat-tempat ibadah dan penting

a. Toko Buku Mahesa (depan kursus Mahesa)
Toko ini menjual berbagai buku dan kamus yang diperlukan untuk belajar, contoh kamus! Memang buku-buku ini tidak original, tapi paling tidak kita ga perlu mengeluarkan kocek yang besar untuk beli. Contoh harga kamus oxford saku Rp8.000.

b. Krisna (seperti indomaret)
Satu-satunya di Jalan Brawijaya. Besar dan ada tempat untuk duduk di depannya.

c. Stadion Canda Bhirawa (Jl. Anggrek), ada di perempatan menuju alun-alun.

d. Masjid Anur. Dekat dengan Stadion Canda Bhirawa, perempatan menuju alun-alun.
e. Gereja Katolik Santo Mateus (Jl. Kendangan). Misa (ibadat) hanya ada hari Minggu pk 06.30 dan 18.00. Jaraknya cukup jauh, melewati alun-alun.



Last Holiday!! Yogyakarta 8-14 Agustus 2010

8 Agustus 2010, kami rombongan berangkat dari Pare pk08.30 WIB menuju ke Yogyakarta, yaitu rute pertama Prambanan. Kira-kira 7jam lamanya, tetapi kita sempat berhenti untuk makan siang di restoran. Di hari pertama ini, kami pergi ke Prambanan dan Malioboro. Malamnya kami menginap di Hotel Respati Kasih.

Dan pada hari kedua, yang juga merupakan hari terakhir di Yogyakarta. Bersama rombongan, kami pergi ke Pasar Beringharjo dan Borobudur. Sama halnya dengan Malioro, pasar Beringharjo adalah tempat untuk berbelanja namun buka di pagi hari. Pasar Beringharjo juga berada di kawasan Malioboro, tetapi berada di satu tempat dan bertingkat. Harga yang dijual cukup murah, asal kita pintar menawar.

Karena waktu yang diberikan di sini cukup banyak, maka kami sempat mampir ke Pabrik Bakpia Pathuk. Untuk ke sana bisa dengan becak pp Rp7.000-10.000,00. Selain bisa membeli bakpia yang masih hangat, kita juga bisa melihat proses pembuatan bakpia lho.

Borobudur, yang dulunya merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Borobudur untuk tempat beribadah pemeluk agama Budha.


Sore harinya teman-teman rombongan pulang menuju Jakarta. Tetapi saya memutuskan untuk tetap tinggal di Yogyakarta hingga tanggal 14 Agustus untuk bertemu dengan keluarga di sini. Karena saya sudah sering ke Yogyakarta, jadi seminggu di sini hanya digunakan untuk bermain dan berkumpul dengan keluarga. Oh ya, ada makanan enak yaitu Lotek dan gado-gado, letaknya di Jl. Saga dekat dengan UGM dengan harga Rp8000,00.


Ini merupakan perjalanan 1 bulan lebih di luar Jakarta yaitu Pare, Kediri, Malang, Bromo, dan Yogyakarta. Terimakasih untuk eurekatour dengan programnya. 
Seneng juga lho jln2 dgn teman sekelas.
Bisa berkenalan dengan teman baru yang berbeda daerah.

Bukan hanya belajar tapi juga liburan, it is unforgettable moments to me!


Elfast Holiday Program B



Pare, Kediri, Juli 2010

Powered by Blogger.