Roller Coaster Journey in 2020

December 31, 2020


Perjalanan 2020-ku bagaikan roller coaster, naik dan turun. Banyak peluh, tangis, serta sukacita yang saya alami di tahun ini. Tahun ini pula seluruh dunia berjuang dalam pandemi Covid-19.

Seperti kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, kali ini saya akan menuliskan perjalanan hidup tahun 2020 yang telah dilewati. Dari seorang mahasiswi S2 hingga internship di Korea.



 First Half of 2020: Daegu, South Korea


Master' Degree Thesis 


Setengah tahun pertama 2020 adalah perjuangan saya dengan melakukan riset dan menyelesaikan tesis S2. Masa menulis tesis adalah hal terberat dalam kehidupan kuliah di Korea untuk saya. Apalagi saya tidak memiliki pengalaman menulis skripsi saat sarjana. Sebenarnya di Indonesia menulis skripsi adalah keharusan, namun saat itu program studi S1 masih baru sehingga diperbolehkan untuk tidak menulis skripsi, cukup dengan menambah SKS. Maka, saya kesulitan menulis tesis di Korea dari segi alur, isi, serta bahasa. Hal ini karena tesis saya menggunakan bahasa Korea.


Saya bersyukur karena di masa ini banyak mendapat arahan profesor dan dukungan narasumber. Selain itu teman-teman di Korea yang selalu ada dan siap menyemangati saya. Tak terhingga berapa banyak tangis dan stres yang saya hadapi dalam mengerjakan ini. 


Sedikit tips untuk teman-teman yang ingin menulis skripsi, tesis, atau disertasi dalam bahasa Korea. Coba cari teman Korea minimal 2 orang yang bersedia mengecek bahasa Korea pada tulisanmu. Karena mau sebagus apapun bahasa Koreamu, tetap akan ada gap. Inilah mengapa networking dengan penduduk lokal adalah hal yang saya rekomendasikan selama berkuliah di luar negeri.

Oh ya, tesis saya dapat diakses di perpustakaan kampus, atapun link ini.


My Thesis in RISS


Saya sungguh bersyukur karena bisa lulus magister dalam dua tahun sesuai dengan waktu yang diberikan oleh KGSP. Sayangnya saya belum bisa menikmati upacara kelulusan karena upacara kelulusan hanya diadakan satu tahun sekali yaitu pada Februari. Semoga saya bisa merasakan upacara kelulusan di Februari 2021 atau paling tidak bisa mengenakan toga.



Other Activities: Part of Daewoong Foundation Mentoring and Suseonggu SNS Supporters


Dua kegiatan ini sebenarnya dimulai sejak Juni 2020 dan berakhir menjelang akhir tahun 2020. Alasannya karena ingin mencari pekerjaan di Korea, jadi saya pikir perlu menyiapkan diri dan menambah networking.


Daewoong Foundation Mentoring adalah platform untuk mengembangkan skill para mahasiswa asing yang akan bekerja di Korea. Maka dari itu saya mencoba kegiatan positif ini. Melalui platform ini ada banyak pengetahuan serta pengalaman yang saya dapat, terutama networking. Bersama dengan 5 orang lainnya, saya masuk ke dalam Public Team dan mengadakan kelas berbicara bahasa Korea dan berbagai seminar terkait kesempatan melanjutkan pendidikan di Korea.



Kegiatan lainnya adalah Suseonggu SNS Supporters, yang mempromosikan tempat wisata Daegu melalui SNS pribadi, dengan benefit jalan-jalan gratis kota Daegu tiap bulan. Senang bisa dapat jalan-jalan sesuai dengan misi yang diberikan, sebagai life balance mengurangi penat di masa pandemi dan menulis tesis.


Gomo Station Mission
 




Second Half of 2020: Gwangju, South Korea



Internship at Gwangju


Sebelum lulus magister, saya berulang kali memikirkan kelanjutan masa depan saya. Sejak Juni 2020 saya memutuskan untuk mencari pengalaman kerja di Korea, melalui berbagai platform saya mencoba kesempatan yang ada. Doa dan usaha saya diterima oleh Gwangju International Center (GIC). NGO ini memiliki program Gwangju International Internship yaitu magang untuk para mahasiswa asing selama 1 semester. 


Saya pindah ke Gwangju menjelang akhir Agustus, training 2 minggu dan mulai magang sejak September hingga Desember 2020. Kota baru, tempat tinggal baru, dan teman-teman baru. Cerita pengalaman selama magang silakan cek di sini.


with other international interns and a teacher

Sertifikasi


Selain magang di Gwangju International Center, saya juga mengambil kelas untuk meningkatkan kualitas diri. Salah satunya adalah kelas Korea Immigration & Integration Program (KIIP). Kelas ini diadakan gratis, bertujuan untuk mengenal lebih dalam mengenai Korea dalam segi sejarah, politik, perdagangan dll. Kelas ini ditujukan untuk mereka yang mau mengubah kewarganegaraan atau mempermudah masa tinggal di Korea. Saya tidak ada keinginan untuk mengubah kewarganegaraan, tapi paling tidak saya berharap dapat lebih dipermudah untuk stay di Korea.


Pembelajaran dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan. Setelah menyelesaikan kelasnya hingga November akhir, saya mengikuti ujian pada Desember dan dinyatakan lulus!


Trip to Namhae Island


Masa pandemi ini sangat menyulitkan untuk melakukan perjalanan dan saya lebih banyak mengeksplor dalam kota Gwangju di semester kedua tahun 2020 ini. Hanya satu bucket list 2020 yang terpenuhi yaitu berkunjung ke kota Namhae. Silakan linknya! 


Namhae adalah sebuah pulau di Korea yang terhubung dengan jembatan. Namhae terkenal dengan Germany Village, hasil dari kerjasama Korea dengan Jerman di masa lampau. (Silakan tonton film 'Ode to My Father' 국제시장, untuk tahu lebih detailnya).


Namhae Skywalk


A year in Covid-19 Pandemic


Pernahkah kamu mendapat diskriminasi hanya karena berasal dari kota dengan jumlah pasien covid terbanyak? Ini yang saya rasakan ketika kala itu tinggal di Daegu. Penyebaran Covid-19 di Korea terjadi di gereja Daegu, tepatnya Februari 2020 di mana akhirnya jalur transportasi dari dan ke Daegu dalam Korea banyak diputus ataupun menjadi sangat jarang. 


Kami sebagai warga Daegu terkungkung hanya di dalam kota. Saat Covid-19 mewabah, rumah sakit di luar kota Daegu juga melarang orang Daegu masuk ke dalamnya. Lalu pengalaman pribadi saya adalah salah seorang kenalan yang berada di kota lain bahkan melarang saya untuk berkunjung ke kotanya. "Emma kan dari Daegu, nanti kalau menyebar virus gimana?".


Kaget tentu, tapi pengalaman-pengalaman ini yang membuat saya belajar, terutama mengenai protokol kesehatan. Cuci tangan dan disinfektan, pengunaan masker yang kini menjadi sebuah kebiasaan. Bukan hanya kesehatan fisik yang menjadi concern, kini kesehatan mentalpun menjadi sebuah tanda tanya. Saya berusaha sebisa mungkin tetap berkomunikasi dan bertemu dengan teman-teman walau mulai terbatas banyak hal. Platform online menjadi hal yang lumrah. 


Semoga Covid-19 cepat sirna dari muka bumi. Dan tahun 2021 dapat menjadi harapan baru bagi semua orang.




Another year pass, say good bye to 2020 and welcome to 2021. Hope 2021's hope comes true.



Gwangju, 31th December 2020

#myjourney #bye2020 #welcome2021

No comments:

Powered by Blogger.