Kilas Balik 2019, My 2019 Journey

December 31, 2019


Akhir penghujung tahun tiba, 2019 di ujung mata. Setelah 1 tahun melewati proses hidup di Korea, kali ini saya kembali menuliskan proses perjalanan yang telah dilalui dalam 2019. Selama setahun saya sering mendapat pertanyaan dan komentar seperti, "Kamu di Korea belajar atau jalan-jalan? Soalnya foto yang diunggah jalan-jalan terus...."

Iya, saya memang jalan-jalan. Tapi saya juga belajar dan berkarya di sini. Life balance, isn't it? Saya pribadi memang hanya suka mengunggah yang senang-senang saja di media sosial karena melihat kenangan tersebut akan membuat hidup lebih positif. Tentu dalam perjalanannya ada peluh, khawatir, sedih, tangis, emosi, dan sebagainya, hanya tidak saya beberkan saja.


Hidup sudah susah. Jangan diisi dengan kegiatan negatif, mending yang positif saja kawan! -emmasabatini-


Nah, lewat tulisan ini saya akan kilas balik proses perjalanan diri selama 2019. Hal apa yang telah saya lalui di tahun ini, pencapaian dan instropeksi untuk saya di tahun berikutnya.



1. Deep into Social Welfare

Tahun 2019 merupakan semester kedua dan ketiga dalam menempuh pendidikan magister di Keimyung University, Korea Selatan. Program studi magister tidak linear dengan sarjana, yaitu Kesejahteraan Sosial (Social Welfare) sedangkan sarjana di Bahasa dan Kebudayaan Korea. Maka sejak awal kedatangan, saya bermotivasi untuk mengenal dan mengalami sendiri apa itu 'Social Welfare' di Korea Selatan.

Jelas bahwa kebijakan sosial di Indonesia sangat berbeda dengan Korea. Hal ini yang menyebabkan saya mengalami kesulitan di semester pertama (2018 musim gugur). Maka saat libur musim dingin yaitu di Januari 2019, saya segera mengambil praktek lapangan (현장실습) atau kalau di Indonesia disebut praktek kerja lapangan (PKL). Kuliah praktek ini dilaksanakan selama 160 jam atau 4 minggu bersama dengan pelajar Korea S1 lainnya.



Selain praktek lapangan, saya juga ikut ambil bagian dalam kegiatan relawan / volunteer selama masa semester perkuliahan berjalan. Pada semester 2 atau semester musim semi saya menjadi relawan di welfare center bagi para penyandang disabilitas dewasa. Kemudian saya menjadi relawan tiap satu bulan sekali selama setahun di Community Service Center bersama pelajar S1 lainnya.





2. New Experience, as Indonesian Student Representative

Saya tipe orang yang suka berkegiatan dan kehidupan sosial. Tapi jika ditanya soal pengetahuan science, ekonomi, politik, atau macam hubungan internasional, jujur saya tidak mumpuni. Karena masih kurang, sampai dengan saat ini saya pribadi belum pernah ikut serta dalam konferensi, menerbitkan artikel, maupun presentasi jurnal dsb. Masih tidak percaya diri. (Mungkin ini bisa menjadi next challenge ya? Amin.)

Sebagai awal permulaan, saya memberanikan diri untuk ikut serta dalam 2019 ASEAN-Korea Youth Network Workshop pada 8-18 Juli 2019 saat libur musim panas yang diadakan oleh ASEAN-Korea Centre. Workshop ini bertema 'Sustainable Smart Cities', tema yang bisa dibilang jauh dari program studi saya. Awalnya ragu diterima, tapi ternyata jodoh tidak ke mana. Maka dari itu, kontribusi yang bisa saya berikan penuh adalah mengenalkan Indonesia dalam tarian Poco-poco, bersama 4 perwakilan Indonesia lainnya.

2019 ASEAN-Korea Youth Network Workshop Participants


Acara tersebut membuka kesempatan lain bagi kami mahasiwa Indonesia yang sedang berkuliah di Korea. Kami diundang sebagai perwakilan pelajar Indonesia dalam acara ASEAN-Korea Train pada 15-19 Oktober 2019. Acara ini diselenggarakan dalam menyambut ASEAN-ROK Commerative Summit pada November 2019. Melalui acara ini, saya mengenal lebih banyak pelajar dan juga seniman-seniman ASEAN. Takjub karena acara dibuat dengan skala besar, mengundang banyak pihak dan mengunjungi berbagai tempat di Korea Selatan.

Melalui acara ini, mari kita lihat hubungan Indonesia dan Korea ke depannya. Pastilah ekspansi Korea ke Indonesia makin besar, namun yang perlu kita lihat adalah sisi sebaliknya juga. Apa hal positif yang didapat Indonesia atas kerjasama ini? Apakah ada efek Indonesia di Korea?



Masih berkaitan dengan hubungan kerjasama ASEAN dan Korea, saya mendapat kesempatan untuk hadir di pembukaan Cafe ASEAN bersama satu teman Malaysia. Acara ini dipandu oleh youtuber yang berbahasa Indonesia yaitu Bandung Oppa. Dalam kesempatan ini, kami bisa mencicipi kopi blending dari ASEAN, serta berbincang langsung dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan.




3. Trip Resolution: Japan and Jeju Island

Bagi saya yang mencintai travelling, resolusi jalan-jalan tiap tahun pastilah ada. Sejak kembali ke Korea, saya punya motivasi mengelilingi area sekitar Daegu atau selatan Korea. Untuk tahun ini, saya menyempatkan mengunjungi Muju Ski, Suncheon, Yeongju, Cheongdo, Hapcheon, Pohang dengan biaya sendiri ataupun karena terlibat dalam acara.

Selain itu, saya menargetkan 2 lokasi yaitu Jepang dan Pulau Jeju sebagai 'the real trip', yang terealisasi dalam tahun ini. Akhirnya untuk pertama kali saya bisa menginjakkan kaki ke sana.

Tujuan Kansai Jepang bukan semata-mata wisata melainkan juga untuk bertemu sahabat Jepang. Perjalanan ini saya lakukan saat libur musim panas 25-30 Juni 2019, dengan rute penerbangan Daegu-Kansai. Saya merekomendasikan teman-teman yang bersekolah di Korea untuk trip ke Jepang karena tiket pesawat lebih murah ketimbang dari Indonesia.

Kimono and Tea Experience

Lokasi kedua adalah Jeju. Saya dan 3 teman pergi ke Jeju pada awal musim dingin 30 Oktober-1 November 2019. Kalau bukan karena sahabat yang sedang travel ke Korea, mungkin Jeju masih menjadi resolusi yang belum terlaksanakan. Perjalanan singkat ini menyenangkan walau kami lebih banyak berputar di area Seogwipo.

Sangumburi Crater, Jeju (산굼부리)




Perjalanan di tahun 2019 telah membuka kesempatan untuk mengenal banyak orang dari berbagai sektor. Saya pikir selama sekolah di Korea hanya akan bergesekan dengan Social Welfare, tapi ternyata hingga hubungan internasional. Apalagi bidang ekonomi dan politik yang sama sekali bukan minat saya. Wawasan semakin luas tentunya, dan semakin yakin bahwa dimanapun berada, saya akan berkarya bagi Indonesia.

Lebih dari itu, proses 2019 membuat saya semakin mengenal diri sendiri.

Nah, sudah siapkah mengarungi tahun 2020?



Daegu, December 31th 2019
#lifeinkorea #kaleidoskop2019

2 comments:

  1. Setuju cil, dalam hidup pasti ada masa sulit dan masa senang. Dan akan lebih baik kita yanga upload hal positif atau kebahagiaan saja di SNS. Selain untuk memotivasi diri, juga bisa menjadi inspirasi orang lain. Kamu keren cil! semoga semakin sukses!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank u a lot, Dhilla! Kangen ngobrol2 positif gini sama dirimu :)
      Semangat juga buat karyanya dil, 2020 smoga kita makin berbobot ya!

      Delete

Powered by Blogger.