Perjalanan Pertama ke Ujung Kulon

October 18, 2014



Akhirnya setelah hampir satu tahun tidak melakukan perjalanan, Ujung Kulon menjadi destinasi wisata pertama bagi saya di tahun 2014. Perjalanan kali ini saya lakukan di bulan Oktober, berbeda dengan perjalanan saya sebelumnya yang biasanya dilakukan di bulan Mei ataupun Agustus. Menghabiskan waktu di saat weekend tanpa mengambil cuti, bisa menjadi salah satu pilihan untuk melakukan perjalanan, terlebih bagi saya yang bekerja di Cilegon, Banten.


Cilegon yang berada di antara Merak dan Anyer merupakan area strategis dan kesempatan besar untuk saya berwisata di kepulauan yang berada di ujung Pulau Jawa maupun ke daerah Lampung. Melihat kesempatan besar inilah, akhirnya pada 17 Oktober 2014 bersama dengan 9 rekan kerja lainnya, kami berangkat untuk melakukan perjalanan ke Ujung Kulon, Pulau Jawa dengan cara backpacker, tanpa EO dan bertenda di sana.

17 Oktober 2014

Kami mencharter satu mobil ukuran ELF berangkat dari terminal Serang menuju Taman Jaya, dekat dengan pelabuhan tempat kami akan menyeberang. Kami bermalam di musala terdekat disana beristirahat menunggu subuh pagi datang.


18 Oktober 2014

Subuh menjelang, kami bersiap untuk menyeberang ke Ujung Kulon dengan menaiki kapal dengan memakan waktu sekitar 4 jam. Kamipun sampai di Pulau Handeulum dan berfoto disana. Biasanya pulau ini digunakan para wisatawan untuk trekking dan mendirikan tenda. Melanjutkan perjalanan, kami menuju ke Sungai Cigenter untuk berkanoing.

Taman Jaya


Siap sebelum mengarungi samudera luas menuju Ujung Kulon, di Taman Jaya
Pulau Handeulem
Sungai Cigenter
Berkano di Sungai Cigenter


Sejenak kami ke Pulau Peucang, untuk membayar tiket masuk wisata Ujung Kulon. Menikmati pantai Peucang sambil makan siang dan juga beberapa teman yang bermandi di laut Peucang. Peucang, indahnya!

Menikmati makan siang sambil melihat ke pantai Peucang

Kami melanjutkan perjalanan ke tempat kami akan mendirikan tenda yaitu Pulau Cibom. Pulau ini tidak berpenghuni, tidak ada pula air bersih ataupun kamar mandi sehingga kami menyiapkan banyak air serta bahan makanan untuk malam dan esok pagi. Mendirikan tenda kemudian kami trekking ke atas Mercusuar Tanjung Layar untuk menikmati sunset.

Pulau Cibom
Kami siap bertenda!

19 Oktober 2014

Selamat pagi Ujung Kulon! Memandang sunrise dari tenda di pulau yang hanya dihuni oleh kami. Nikmatnya dunia! Hari ini adalah jadwal kami bersnokeling ria, tapi sebelumnya kami sarapan pagi dan membereskan tenda. Tujuan pertama kami pagi ini adalah Pulau Cidaun, pulaunya para banteng. Kami hanya sekilas melihat para banteng, lainnya kami berfoto ria dengan tulang dan tengkorak banteng yang berada disana.

Sunrise di Pulau Cibom, pulau kami


tulang dan tengkorak banteng, Pulau Cidaun


Dan kini waktunya snorkeling! Pulau Peucang menjadi lokasi snorkeling pertama kami. Sayangnya saat itu ada banyak ubur-ubur jadi hanya sebentar kami langsung bertolak di spot snorkeling lainnya. Bapak kapal sepertinya sudah sangat mengerti spot bagus untuk snorkeling, sehingga lokasi kedua yang tidak jauh dari Pulau Peucang sangat worted untuk dinikmati. Sayangnya saya lupa apa nama pulaunya.

Pantai di Pulau Peucang


Asyik dan puas bersnokeling, kini waktunya kami untuk mengucapkan selamat tinggal pada Ujung Kulon, Pulau Peucang dan seluruhnya. Perjalanan ini sangat berkesan karena kami benar-benar kembali ke alam dengan bertenda dan membiarkan diri kami sehari bersatu dengan air laut. Sampai di Taman Jaya, akhirnya kami bisa bertemu dengan air tawar dan membersihkan diri sebelum kembali ke Serang.


Setiap perjalanan mempunyai ceritanya masing-masing, dan meninggalkan jejak pada memori setiap pejalannya. No regret, just enjoy! This is my trip story!

No comments:

Powered by Blogger.